Jumat, 06 Januari 2012

STATUS HUKUM ORANG MENINGGALKAN SHOLAT DALAM FIKIH SYAIKH IBNU BAZ

Berkata Al ‘Allamah Abdul ‘Aziz Ibnu Baz رحمه الله : “ hadits yang berbunyi : “ perjanjian yang ada antara kita dengan mereka adalah sholat, barang siapa meninggalkannya maka dia telah kafir ” ditakhrij oleh al Imam Ahmad dan para penyusun kitab sunan dengan sanad yang shohih dari sahabat Buraidah rodhiyallohu ‘anhu ”. ( 10 / 234 ) dan “ barang siapa yang meninggalkan sholat karena malas meskipun tidak mengingkari akan wajibnya sholat maka dia kafir dengan kekufuran yang besar ”. ( 10 / 236 ) dan “ ini adalah kemurtadan dari Islam ”. ( 10 / 237 ) dan “ seorang lelaki muslim yang menjalankan sholat lagi tidak ada dalam dirinya sesuatu perkara yang mengharuskan ia kafir, jika ia menikahi seorang wanita yang tidak menjalankan sholat maka nikahnya adalah batal, demikian pula sebaliknya ”. ( 10 / 242 ) dan “ yang wajib atas penguasa kaum muslimin agar mereka memerintahkan kepada orang yang meninggalkan sholat untuk bertaubat, jika ia bertaubat maka diterima namun jika tidak mau bertaubat maka dieksekusi ”. ( 10 / 258 ) dan “ satu sholat atau sepuluh sholat, apabila seseorang meninggalkannya dengan sengaja hingga habis waktunya semisal meninggalkan sholat shubuh hingga matahari terbit maka dia telah kafir ”. ( 29 / 179 ) dan “ dalam pendapat yang benar dari pendapat – pendapat para ulama bahwa barang siapa dari kalangan orang – orang yang mukallaf yang mati dalam keadaan dia hidup meninggalkan sholat maka dia kafir, mayatnya tidak perlu dimandikan, tidak perlu disholati, tidak boleh dikubur dipemakaman muslimin dan para kerabatnya tidak boleh mewarisi harta warisannya namun harta peninggalannya adalah untuk baitul mal kaum muslimin ”. ( 10 / 250 ) dan “ seorang yang meninggalkan sholat maka tidak boleh dihajikan untuknya dan tidak boleh pula dishodaqohkan atas nama dia, sebab dia kafir ”. ( 10 / 251 ) dan “ seorang yang meninggalkan sholat maka tidak boleh dijadikan kawan demikian juga orang – orang kafir selain dia ”. ( 10 / 260 ) dan “ jika benar keadaan saudara anda seperti apa yang anda sebutkan yaitu dia malas menjalankan sholat dan bahkan terkadang meninggalkannya maka anda tidak boleh berhaji untuknya tidak pula bershodaqoh atas nama dia dan tidak boleh juga anda berdoa kebaikan untuknya ”. ( 15 / 358 ) dan “ yang wajib adalah menghajer orang yang meninggalkan sholat, memutus hubungan dengannya dan tidak menghadiri undangannya hingga dia bertaubat kepada Alloh dari hal itu ”. ( 10 / 266 ) dan “ tidak boleh memakan sembelihan orang yang meninggalkan sholat ”. ( 10 / 272 ) dan “ apabila anak – anak laki – laki serta perempuan diperintah untuk menjalankan sholat dalam usia mereka tujuh tahun dan mesti dipukul jika meninggalkannya dalam usia mereka sepuluh tahun maka seorang yang sudah baligh lebih utama akan wajibny diperintah untuk sholat serta mesti dipukul jika meninggalkannya dengan disertai nasehat yang berkelanjutan ”. ( 10 / 288 ) dan “ wanita yang tidak menjalankan sholat maka wajib untuk diminta bertaubat serta diberi pelajaran sehingga dia menjalankan sholat, barang siapa yang bertaubat niscaya Alloh memberikan taubat kepadanya namun jika ia enggan untuk bertaubat maka hendaknya dilaporkan kepada mahkamah sehingga pihak mahkamah akan memerintahkan taubat kepadanya, jika ia bertaubat maka diterima namun jika tidak maka dia dieksekusi mati dalam keadaan sebagai seorang yang murtad dari Islam ”. ( 10 / 290 ) dan “ seorang istri yang tidak menjalankan sholat maka wajib atas suaminya untuk menjauhinya hingga istrinya tersebut bertaubat dan memperbaharui akad nikahnya kembali setelah taubatnya, sedangkan anak – anaknya dari istri tersebut maka ikut sang bapak disebabkan adanya kesamaran nikah ”. ( 10 / 290 ) dan “ taubat adalah dengan cara mengakui apa yang dia ingkari serta dengan mengamalkan apa yang dia tinggalkan, apabila kafirnya adalah sebab menginggalkan sholat maka taubatnya adalah dengan menjalankan sholat diwaktu kedepannya disertai dengan penyesalan atas perbuatannya dan tekat kuat untuk tidak mengulanginya kembali ”. ( 10 / 319 )_ selesai dari [ kitab Al Ikhtiyarot Al Fiqhiyyah Fie Masail Ibadat wal Mu’amalat Min Fatawa Samahatil Allamah Al Imam Abdul Azizi bin Abdillah bin Baz, disusun oleh Kholid Al ‘Ajmiy ( 47 – 50 ) ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENARA SUNNAH KHATULISTIWA

Artikel-artikel islam ilmiyah dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Arab, Insya Allah diasuh oleh Abu Unaisah Jabir bin Tunari