Kamis, 06 Mei 2010

BERAGAM MANUSIA MENGHADAP ALLOH


Imam Ahmad bin Hambal berkata : “ dan barang siapa yang menghadap Alloh dengan membawa dosa yang mengharuskannya masuk neraka dalam keadaan ia sebagai orang yang telah bertaubat darinya lagi tidak berkelanjutan melakukannya niscaya Alloh akan memberikan taubat kepadanya lagi menerima taubat para hambaNya dan memaafkan segala kekeliruan ” .

Penjelasan : “ ini adalah ragam pertama dari hamba Alloh, ia menghadap Alloh sebagai hamba yang taubat lagi tidak berkelanjutan dengan dosa – dosanya maka Alloh Maha Pemberi taubat lagi Penerima taubat, apapun dosa hambaNya. Alloh berfirman :

{ يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا }

Artinya : { wahai para hambaku yang berbuat dosa janganlah kalian berputus asa dari rahmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni dosa – dosa hamba seluruhnya }.

Dan berfirman :

{ الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم الأمن وهم مهتدون }

Artinya : { adalah orang – orang yang beriman dan tidak mengotori keimanannya dengan kedzoliman apapun bentuknya maka merekalah orang – orang yang mendapat keamanan yang sempurna diakherat dan merekalah orang – orang yang mendapat hidayah }.

Rasululloh juga bersabda :

{ إن الله يقبل توبة عبده ما لم يغرغر } رواه الترمذي من حديث ابن عمر وقال : حسن

Artinya : { sesungguhnya Alloh menerima taubat hambaNya selama ruh belum sampai dikerongkongannya } [ HR. Tirmidzi dari hadis Ibnu Umar, Tirmidzi berkata : hasan ]. Wallohu a’lam ”.

Imam Ahmad selanjutnya berkata : “ dan barang siapa yang menghadap Alloh dalam keadaan telah diberlakukan atasnya hukuman atas dosanya tersebut didunia niscaya hukuman tersebut adalah penghapus dosanya, sebagaimana telah diberitakan oleh rasululloh ”.

Penjelasannya : “ ini adalah ragam kedua dari hamba Alloh, ragam ini diberitakan oleh rasululloh dalam hadisnya usai memaparkan isi baiat aqobah :

{ ومن أصاب من ذلك شيئا فعوقب في الدنيا فهو كفارة له } رواه البخاري ومسلم من حديث عبادة بن الصامت

Artinya : { dan barang siapa yang melanggar isi baiat tersebut lalu diberlakukan sanksinya atasnya didunia maka hal itu menjadi penghapus dosa baginya } HR. Bukhori – Muslim dari Ubadah bin Shomit.

Beliau juga bersabda tentang wanita dari Juhainah yang dirajam sebab berzina :

{ لقد تابت توبة لو قسمت بين سبعين من اهل المدينة لوسعتهم } رواه مسلم من حديث عمران بن حصين

Artinya : { wanita itu benar – benar telah bertaubat dengan satu taubat andaikan dibagikan diantara tujuh puluh penghuni kota Madinah niscaya cukup untuk menghapuskan dosa – dosa mereka } HR. Muslim dari Imron bin Hushoin. Wallohu a’lam ”.

Imam Ahmad melanjutkan perkataanya : “ dan barang siapa yang menghadapNya dalam keadaan terus nekat dengan dosa – dosanya tanpa ia bertaubat darinya padahal dosa – dosanya adalah mengharuskan sanksi atasnya maka perkara hamba ini dikembalikan kepada Alloh, jika Dia menghendaki untuk mengadzabnya maka akan diadzab dan jika menghendaki ampunan baginya maka diampuni ”.

Penjelasannya : “ ini adalah ragam ketiga dari hamba – hamba Alloh, ia menghadapNya dalam keadaan mengantongi sekian dosa – dosa tanpa sempat bertaubat darinya didunia. Ragam ini Alloh telah berfirman tentangnya :

{ ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء }

Artinya : { dan Dia mengampuni siapa yang menghadapNya dalam keadaan membawa dosa selain dari kesyirikan bagi siapa yang Dia kehendaki }.

Rasulullohpun telah bersabda dikelanjutan hadis baiat aqobah :

{ ومن أصاب من ذلك شيئا ثم ستره الله فهو الى الله إن شاء عفا عنه وإن شاء عاقبه }

Artinya : { dan barang siapa yang melanggar isi baiat tersebut namun kemudian Alloh menutupinya hingga menghadapNya maka perkaranya kembali kepada Alloh, jika Dia menghendaki ampunan baginya maka diampuni dan jika Dia menghendaki sanksi atasnya maka dijatuhkan sanksi }.

Inilah letak pembeda antara aqidah salafiyyah ahlus sunnah wal jama’ah dengan ahlul bid’ah dari kalangan khawarij dan mu’tazilah dan semisal mereka dari sekte yang beraqidah bahwa hamba Alloh ragam ketiga ini adalah kafir atau kekal dineraka. Sedang aqidah Ahlus sunnah jika Alloh mengadzab hambaNya yang masuk ragam ketiga ini maka hamba tersebut tidaklah kekal dineraka dan pasti akan dikeluarkan darinya kemudian dimasukkan surga. Wallohu a’lam ”.

Imam Ahmad menutup perkataannya : “ dan barang siapa yang menghadapNya dalam keadaan sebagai orang kafir maka Dia akan mengadzabnya dan tidak akan mengampuninya ”. selesai dari Ushulus Sunnah karya Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hambal Syaibany riwayat Abdoos al Athor tahqiq syaikh Albani rahimallohul jami’.

Penjelasan : “ ini adalah ragam terakhir dari hamba Alloh, tentang ragam ini Alloh berfirman :

{ إن الله لا يغفر أن يشرك به } الآية

Artinya : { sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni hambaNya yang menghadapnya dalam keadaan sebagai orang musyrik }. Juga firmanNya :

{ ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر فأولئك حبطت أعمالهم في الدنيا والآخرة وأولئك أصحاب النار هم فيها خالدون }

Artinya : { dan barang siapa diantara kalian yang murtad dari diennya lalu ia mati sebagai orang kafir maka mereka itulah orang yang gugur amalan mereka didunia maupun diakherat dan mereka adalah para penghuni neraka, mereka kekal didalamnya }.

Rasululloh bersabda :

{ لا يدخل الجنة إلا نفس مؤمنة } حديث صحيح

Artinya : { bahwa tidak akan masuk surga melainkan jiwa mukmin }HR. Bukhori – Muslim

Perkampungan itu ada tiga, kampung yang berisikan kejelekan dan kejahatan semata yaitu neraka, perkampungan yang berisikan kebaikan dan kejelekan maka itu adalah dunia dan perkampungan yang berisikan kebaikan semata adalah surga. Wallohu a’lam ”.

By : administrator






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENARA SUNNAH KHATULISTIWA

Artikel-artikel islam ilmiyah dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Arab, Insya Allah diasuh oleh Abu Unaisah Jabir bin Tunari