Berkata al Imam Abu Bakr Abdulloh bin al Imam Abu Dawud As Sijistaniy rohimahulloh :
تمسك بحبل الله واتبع الهـدى *** ولا تك بدعيا لعلك تفلـح
ودن بكتاب الله والسنن التي *** أتت عن رسول الله تنجو وتربح
[ berpeganglah dengan tali Alloh dan ikutilah petunjuk
Serta jangan kamu menjadi ahlil bid’ah, semoga kamu beruntung
Dan beragamalah dengan Kitabulloh serta sunnah – sunnah
Yang datang dari Rasululloh, niscaya kamu selamat dan beruntung ]
Penjelasan : Berkata Al ‘Allamah Sholih Al Fauzan hafidzohulloh menjelaskan sajak diatas : “ Jika kamu menginginkan keberuntungan maka wajib atasmu tiga perkara ini yaitu : (1) berpegang dengan Kitabulloh (2) mengikuti petunjuk (3) menjauhi berbagai bid’ah. Namun jika kamu meninggalkan salah satu saja dari tiga kewajiban diatas maka sesungguhnya kamu akan rugi dan tidak akan beruntung selama – lamanya …” [ Syarhul Mandzumah Al Haiyyah ( 56 ) ].
Berkata Syaikhul Islam Ibnul Qoyyim rohimahulloh :
إن رمت تبصر ما ذكرت فغض طر *** فا عن سـوى الآثار والقرآن
[ Jika kamu menginginkan untuk melihat kepada apa yang kusebut
Maka tundukkan pandanganmu dari selain al Atsar dan al Qur’an ]
Penjelasan : Berkata Al ‘Allamah Sholih Al Fauzan hafidzohulloh : “ artinya jika kamu menginginkan untuk sampai kepada hidayah maka jangan kamu menelaah kecuali kepada Al Qur’an dan As Sunnah …” [ Ta’liq Mukhtashor ‘Alal Kafiyah ( 1008 ) ].
Berkata Al Imam Ahmad bin Hambal rohimahulloh : “ Pokok – pokok dasar As Sunnah menurut kami adalah berpegang dengan perkara yang diatasnya para sahabat Rosul sholallohu ‘alaihi wasallam, meneladani mereka, meninggalkan berbagai bid’ah sebab setiap bid’ah adalah kesesatan dan meninggalkan perdebatan dalam dien ini juga meninggalkan bermajelis dengan para pengekor hawa nafsu ”.[ Ushulus Sunnah riwayat Abdoos bin Malik Al ‘Athor ]
Berkata Al Imam Abu Muhammad Al Barbahariy rohimahulloh : “ Dan wajib atas kamu berpegang dengan Al Atsar dan meneladani Ahlul Atsar, hanya kepada mereka sajalah hendaknya kamu bertanya dan hanya bersama mereka sajalah hendaknya kamu bermajelis serta hanya dari mereka sajalah hendaknya kamu mengambil ilmu ”. [ Syarhus Sunnah ( 18 ) ].
Beliau rohimahulloh juga menegaskan : “ Dan siapa saja yang mencukupkan diri diatas Sunnahnya Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam serta perkara yang diatasnya para sahabat beliau dan Al Jama’ah niscaya dia akan selamat dari ahlil bida’ seluruhnya dan badannyapun akan tenang serta diennya akan selamat insyaAlloh …”.[ Syarhus Sunnah ( 16 ) ].
Faedah : Al Atsar maksudnya adalah wahyu atau dalil – dalil sam’iy yaitu Al Qur’an dan As Sunnah sebagaimana dijelaskan oleh Asy Syaikh Ibnul Utsaimin rohimahulloh dalam Syarh As Safariniyyah.
Perhatikanlah rohimakumulloh ! Kaedah Asasi dalam manhaj salafy diatas dan waspadalah dari berbagai kaedah baru yang hakekatnya ia adalah bid’ah yang sama sekali tidak dibutuhkan dalam dien kalian !.
Berkata Al ‘Allamah Sholih Al Fauzan hafidzohulloh : “ Sebagaimana halnya Alloh membenci bid’ah – bid’ah berikut pelaku dan ahlinya serta Dia memberikan sanksi atasnya, maka tidak ada celah untuk berbagai tambahan dan penambahan juga berbagai perkara yang dianggap bagus serta mengekor keadaan orang sehingga kita mengetahui dalil mereka, jika mereka diatas kebenaran maka kita mengikuti mereka, Alloh berfirman :
•
Terjemahannya : { dan aku mengikuti jalannya Ibrohim, Ishaq dan Ya’qub } [ Yusuf : 38 ]
Ittiba’ ini adalah mengikuti kebenaran, adapun jika mereka tidak diatas kebenaran maka kita tidak mengikuti mereka walaupun mereka adalah orang yang afdhol ”. [ Syarhul Mandzumah Al Haiyyah ( 53 ) ].
Berkata Syaikhul Islam Ibnul Qoyyim rohimahulloh memaparkan syarat – syarat dicapainya kecukupan dengan wahyu Al Qur’an dan As Sunnah, diantaranya adalah :
وكـذاك مشروط بهدم قواعد *** مـا أنزلت ببيانها الوحيان
[ Demikian pula disyaratkan untuk menghancurkan kaedah – kaedah
Yang tidak diturunkan penjelasannya dalam kedua wahyu tersebut ]
Penjelasan : Berkata Al ‘Allamah Sholih Al Fauzan hafidzohulloh : “ Syarat ketiga ; Meruntuhkan kaedah – kaedah ilmu mantiq dan ilmu kalam dimana kamu tidak menoleh sedikitpun kepada kaedah – kaedah tersebut jika kamu menginginkan mendapatkan faedah dari Al Qur’an dan As Sunnah, maka tanggalkanlah kaedah – kaedah mantiq, jangan kamu nilai kaedah – kaedah tersebut sebagai sesuatu yang berharga dan tolaklah ia sekuat – kuatnya ”. Beliau hafidzohulloh juga menjelaskan : “ Ini adalah kaedah – kaedah mantiqiyyah, ia tidaklah datang dari para Salaf yang sholih dari kalangan sahabat dan tabi’in sebab mereka berjalan diatas petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah, namun kaedah – kaedah aqliyah ini muncul tidak lain adalah pasca generasi – generasi yang mulia, ia hanyalah ucapan sifulan atau sifulan ”. [ Ta’liq Mukhtashor Alal Kafiyah ( 1021 – 1026 ) ].
Perhatikanlah sekali lagi rohimakumulloh ! kaedah – kaedah baru yang dipaksakan masuk dalam manhaj salafy dan diupayakan kebakuannya tidaklah jauh untuk dinilai sebagai kaedah – kaedah mantiq dan kalam sebab semuanya adalah kaedah aqliyyah yang tidak datang penjelasannya dalam Al Qur’an dan As Sunnah.
Semoga Alloh membimbing kita kepada kebenaran dan mengistiqomahkan kita diatasnya hingga ajal menjemput kita. Amin…
Sebagai miskul khitam dalam pengantar ini kita simak wasiat indah dari Al Imam Abu Muhammad Al Barbahariy rohimahulloh berkaitan dengan merebaknya kaedah – kaedah bid’ah dizaman kita yang dipaksakan untuk disalafiyyahkan bahkan dibakukan wallohul musta’an, berkata rohimahulloh : “ Perhatikanlah rohimakalloh ! setiap orang yang kamu dengar perkataannya terkhusus dari orang – orang yang semasa denganmu. Jangan kamu terburu – buru dan sekali – kali kamu masuk kedalamnya meski sedikit darinya sehingga kamu bertanya dan kamu perhatikan ; adakah seorang dari sahabat atau dari ulama yang mengatakan hal itu ? jika kamu dapati adanya jejak dari mereka tentangnya maka pegangilah dan jangan kamu melampauinya serta jangan kamu mencari pilihan lain darinya sehingga kamu akan tergelincir kedalam neraka !”. [ Syarhus Sunnah ( 17 ) ]
والله أعلم وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وسلم والحمد لله .
Selasa, 08 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENARA SUNNAH KHATULISTIWA
Artikel-artikel islam ilmiyah dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Arab, Insya Allah diasuh oleh Abu Unaisah Jabir bin Tunari
Entri Populer
-
Berkata Al ‘Allamah Sholih Al Fawzan hafidzohulloh : “ . . . dan murji’ah ada empat sekte ; Sekte pertama : Murji’ah ekstrim, mereka adal...
-
Pertanyaan : Apakah dizaman ini masih ada orang yang menghusung pemikiran khowarij ? Jawaban Al ‘Allamah Al Fawzan hafidzohulloh : “ ...
-
Semenjak beberapa tahun lamanya telah marak disebagian pondok – pondok pesantren dinegeri kita sebuah kegiatan kepesantrenan yang berbau pen...
-
Seorang muslim adalah seorang yang memiliki ittiba’ kepada syareat yang dibawa oleh nabiyulloh Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam sebagaim...
-
Pertanyaan : Apakah dizaman ini masih ada orang yang menghusung pemikiran khowarij ? Jawaban Al ‘Allamah Al Fawzan hafidzohulloh : “ ...
ARSIP
-
▼
2011
(47)
-
▼
Februari
(8)
- MANHAJ SALAFY : TEGAS TERHADAP PENGEKOR KESESATAN
- MANHAJ SALAFY DALAM TAUHIDULLOH
- WAJIB BERLEPAS DARI IKATAN HIZBIYYAH
- FIKIH SHOLAT 2 : MENGANGKAT TANGAN SAAT TAKBIR
- FIKIH SHOLAT : CARA DUDUK TASYAHHUD DLL
- MANHAJ SALAFY TIDAK BUTUH KAEDAH BARU
- MEWASPADAI BIANG SEGALA KEJELEKAN
- PEMBELAAN TERHADAP ILMU & AHLINYA
-
▼
Februari
(8)
LINK - LINK BERMANFAAT :
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar